Showing posts with label BLC Telkom. Show all posts
Showing posts with label BLC Telkom. Show all posts

Friday, August 26, 2016

Konfigurasi NAT static di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrain

Assalamualaikum Wr. Wb
Pada postingan kali ini kita akan membahas mengenai NAT (Network Address Translator), untuk lenih lengkapnya baca artikel hingga akhir.

A. Pengertian
NAT (Network Address Translator)metode translasi IP private menjadi IP public. Agar dapat berkomunikasi dengan Internet kita harus teregistrasi menggunakan IP public.

B. Latar Belakang
Internet bagi manusia zaman sekarang adalah hal yang tak dapat dipisahkan, sudah menjadi kebutuhan yang harus ada setiap waktu. Tetapi tingginya keutuhan manusia terhadap internet tidak sebanding dengan jumlah IP yang dapat diberikan kepada setiap pengguna, maka dari itu IP dibagi menjadi 2 dan kemudian dimanfaatkan untuk menghadi kendala diatas. Yaitu IP Publik dan IP Private, dimana ip publik adalah ip yang dapat berkomunikasi di nternet sedangkan ip private adalah ip yang hanya dapat digunakan untuk local saja. Bagaimana ip local dapat berkomunikasi dengan ip publik ? Untuk menghubungkan IP tersebut digunakanlah NAT(Network Address Translation) yang sudah dijelaskan pada Pengertian.

C. Tujuan
- Mengurangi keterbatasan IP V4
- Menyembunyikan skema network internal

D. Alat dan Bahan
- PC
- Software Cisco Packet Tracer

E. Langkah Kerja
1. Buat topologi seperti ini

2. Konfigurasi IP Address setiap host.
Router 0
Router>enable

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int lo 1
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int lo 2
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa 1/0
Router(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 1
Router>enable

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int lo 3
Router(config-if)#ip add 172.16.3.3 255.255.255.0
Router(config-if)#int lo 4
Router(config-if)#ip add 172.16.4.4 255.255.255.0
Router(config-if)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa 1/0
Router(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

PC0

PC 1

3. Kita konfigurasi routingnya. Skema internat kita misalkan menggunakan routing ospf untuk menghubungkan para provider. Jadi yang perlu kita routing ke ospf adalah network loopback 1,2,3,4 dan juga network 12.12.12.0/24 . Dan untuk network A dan B tidak boleh dimasukkan ke routing ospf karena itu adalah network local.

Router 0
Router(config)#router ospf 10

Router(config-router)#network 172.16.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.16.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#do write

Router 1
Router(config)#router ospf 10

Router(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.16.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#do write

4. Kita cek apakah ospf kita sudah betul.
Router 0

Router>enable
Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, FastEthernet1/0
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 4 subnets, 2 masks
C 172.16.1.0/24 is directly connected, Loopback1
C 172.16.2.0/24 is directly connected, Loopback2
O 172.16.3.3/32 [110/2] via 12.12.12.2, 00:41:04, FastEthernet1/0
O 172.16.4.4/32 [110/2] via 12.12.12.2, 00:41:04, FastEthernet1/0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

Router 1
Router>enable

Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, FastEthernet1/0
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 4 subnets, 2 masks
O 172.16.1.1/32 [110/2] via 12.12.12.1, 00:42:28, FastEthernet1/0
O 172.16.2.2/32 [110/2] via 12.12.12.1, 00:42:28, FastEthernet1/0
C 172.16.3.0/24 is directly connected, Loopback3
C 172.16.4.0/24 is directly connected, Loopback4
C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
Jika hanyater dapat 2 routing ospf yaitu loopback maka konfigurasi sudah benar.

5. Selanjutnya kita konfigurasi NAT nya di setiap router.
Router 0
Router>enable

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#interface fa 1/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip nat inside source static 192.168.1.1 12.12.12.11
Router(config)#do write

Router 1
Router>enable

Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#interface fa 1/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip nat inside source static 192.168.2.1 12.12.12.22
Router(config)#do write

6. Konfigurasi sudah selesai, tinggal kita lakukan pengecekan dengan ping ke loopback router yang bersebrangan. Contohnya dari laptop 0 ke router 1


F. Referensi
CCNA Lab Guide Nixtrain_1st Edition_Full Version.pdf

G. Hasil yang didapat
Kita bisa terhubung ke loopback router yang bersebrangan yang kita anggap sebagai internet.

H. Kesimpulan
NAT ini difungsikan untuk mentranslasikan ip private ke ip publik, sehingga dengan begitu ip privae bisa terhubung dengan jaringan global tersebut tanpa harus membeli ip publik yang sekarang sudah terbatas.

Thursday, August 25, 2016

Konfigurasi ACL Extended di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrian

Assalamualaikum Wr. Wb
Kali ini mari kita melakukan konfigurasi yang lebih daripada konfigurasi yang kemarin mengenai Konfigurasi ACL Standart. Yaitu Konfigurasu ACL Extended, Untuk lebih jelasnya baca artikel ini sampai akhir.

A. Pengertian
Access Control List Extended adalah satu set fitur keamanan canggih untuk paspor elektronik yang melindungi dan membatasi akses ke data pribadi sensitif yang terdapat dalam chip RFID. Berbeda dengan data pribadi umum (seperti foto itu pembawa, nama, tanggal lahir, dll) yang dapat dilindungi oleh mekanisme dasar, data yang lebih sensitif (seperti sidik jari atau gambar iris) harus dilindungi lebih lanjut untuk mencegah akses yang tidak sah dan skimming. Sebuah chip dilindungi oleh EAC akan memungkinkan bahwa data sensitif ini dibaca (melalui saluran terenkripsi) hanya dengan sistem inspeksi paspor resmi. [1] [2]

EAC diperkenalkan oleh ICAO. [3] [4] sebagai fitur keamanan opsional (tambahan untuk Basic Access Control) untuk membatasi akses ke data biometrik sensitif dalam MRTD elektronik. Sebuah ide umum diberikan: chip harus berisi kunci chip-individu, harus memiliki kemampuan pengolahan dan manajemen kunci tambahan akan diperlukan. Namun, ICAO daun solusi yang sebenarnya terbuka untuk Amerika pelaksana.

Ada beberapa implementasi yang diusulkan yang berbeda dari mekanisme, yang semuanya harus mempertahankan kompatibilitas ke belakang dengan warisan Basic Access Control (BAC), yang wajib di semua negara Uni Eropa. Komisi Eropa dijelaskan bahwa teknologi tersebut akan digunakan untuk melindungi sidik jari di negara-negara anggota 'e-paspor. Batas waktu bagi negara-negara anggota untuk mulai mengeluarkan e-paspor sidik jari-enabled ditetapkan menjadi 28 Juni 2009. Spesifikasi dipilih untuk Uni Eropa e-paspor disiapkan oleh Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi (BSI) dalam laporan teknis mereka TR-03110 . [5] Beberapa negara lain menerapkan EAC mereka sendiri.

B. Latar Belakang
Bahaya apabila memiliki jaringan yang hanya terkoneksi ke semua host yang ada tanpa di management sehingga antara user dengan server tidak ada batasan akses. Hal itu sangatlah membahayakan server tersebut karena bisa saja data-data yang penting dan personal diambil oleh user-user yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu router yang menghubungkan antar jaringan user dan server dikonfigurasi ACL supaya bisa memanagement akses dengan mudah.

C. Tujuan
Membatasi akses pada setiap host sesuai kebutuhan dan keperluan supaya tidak merugikan pihak lain.

D. Alat dan Bahan
- PC
- Software Cisco Packet Tracer

E. Langkah Kerja
1. Buat topologi seperti ini.

2. Kita konfigurasi IP adrress setiap router kita.
Router 0

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa 1/0
Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int lo 1
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int lo 2
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#do write

Router 1

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa 1/0
Router(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 2

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int lo 3
Router(config-if)#ip add 172.16.3.3 255.255.255.0
Router(config-if)#int lo 4
Router(config-if)#ip add 172.16.4.4 255.255.255.0
Router(config-if)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa 1/0
Router(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#do write

3. Kemudian kita lakukan routing di setiap routernya.
Router 0
Router(config)#router ospf 10Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 172.16.1.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 172.16.2.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#exRouter(config)#do write

Router 1

Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#do write


Router 2

Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.16.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#do write

sebelum melakukan konfigurasi ACL nya, lebih baik kita cek dulu jaringan kita yang sudah kita routing. Yaitu dengan cara ping dari PC 1 ke 2 atau sebaliknya. Jiak berhasil maka bisa dilanjut ke konfigurasi ACL nya dan jika gagal maka teliti lagi konfigurasi routing dan interfacenya. 
4. Kita konfigurasi ACL Extendednya pada router 2.

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#access-list 100 permit tcp host 192.168.2.2 host 10.10.10.1 eq 22
Router(config)#access-list 100 permit tcp any any eq 80
Router(config)#interface fa1/0
Router(config-if)#ip access-group 100 out
Router(config-if)#do write


5. Setelah itu kita lakukan pengetesan dengan mengirim pesan ping dari PC 2 ke PC 1. Jika sudah tidak terhubung maka konfigurasi kita berhasil


F. Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Extended_Access_Control
Materi Training CCNA Nixtrain Ardes Setiawan

G. Hasil yang di dapat
PC yan kita beri hak akses ssh bisa masuk ke tujuan yang telah kita tentukan dan ip yang lain hanya bisa mengakses web server yang ada.

H. Kesimpulan
ACL extended sebenarnya tidak jauh beda dengan ACL Standar hanya yang extented adalah yang terbaru dan sering digunakan. ACL extended membuat sebuah peta jalur yang di ijinkan atau jalur yang di blok oleh router yang telah dikonfihurasi
Wassalamualaikum Wr. Wb

Konfigurasi ACL Standar di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrain

Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada postingan ini kita akan mengkonfigurasi Cisco lagi yaitu Konfigurasi ACL Standart . Untuk lebih lengkapnya baca artikel ini hingga akhir.

A. Pengertian
Access Control List (ACL) adalah daftar izin yang ada pada sebuah host misalnya router. ACL menentukan pengguna komputer mana atau proses sistem mana yang diberikan hak untuk mengakses atau tidak bisa mengakses suatu alamat yang telah ditentukan.Setiap entri yang ada pada ACL tersebut menentukan tujuan pengguna komputer beserta hak-hak sang pengguna. Misalnya komputer 1 tidak bisa mengakses wer pada server sedangkan pc yang lain bisa.

B. Latar Belakang
Bahaya apabila memiliki jaringan yang hanya terkoneksi ke semua host yang ada tanpa di management sehingga antara user dengan server tidak ada batasan akses. Hal itu sangatlah membahayakan server tersebut karena bisa saja data-data yang penting dan personal diambil oleh user-user yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu router yang menghubungkan antar jaringan user dan server dikonfigurasi ACL supaya bisa memanagement akses dengan mudah.

C. Tujuan
Memanagement setiap jalur data yang lewat antar host

D. Alat dan Bahan
- PC 
- Cisco Packet Tracer

E. Langkah Kerja
1. Kita buat topologinya seperti ini terlebih dahulu.



2. Konfigurasi interface di setiap router
Router0

Router>enable

Router#configure terminal 
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#int fa 0/1
Router(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#int lo 1 
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int lo 2
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Route 1

Router>enable

Router#configure terminal 
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#int fa 0/1
Router(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#int lo 3 
Router(config-if)#ip add 172.16.3.3 255.255.255.0
Router(config-if)#int lo 4
Router(config-if)#ip add 172.16.4.4 255.255.255.0
Router(config-if)#exit
Router(config)#
3. Konfigurasi Routing OSPF nya terlebih dahulu agar antar client bisa berkomunikasi.
Router 0

Router(config)#router ospf 10

Router(config-router)#network 172.16.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.16.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#
 Router 1

Router(config)#router ospf 10

Router(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.16.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#exit
Router(config)#

Sebelum melakukan konfigurasi ACL nya lebih baik kita coba kita ping laptop 2 dari laptop 1, jika berhasil maka kita lanjutkan ke konfigurasi ACL namun jika gagal sebaiknya periksa konfigurasi interface dan routingnya terlebih dahulu.

4. Kita konfigurasi  Access Listnya pada router 1

Router(config)#access-list 1 deny 192.168.1.0 0.0.0.255

Router(config)#access-list 1 deny 172.16.1.1 0.0.0.0
Router(config)#access-list 1 permit any
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip access-group 1 out
Router(config-if)#do wr
Building configuration...
[OK]
Router(config-if)#
5. Kita test dengan ping ke laptop 1
jika gagal maka berhasil :D

Itu tadi konfigurasi ACL di Cisco Packet Tracer.

F. Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Access_control_list
Materi Training CCNA Nixtrain Ardes Setiawan

G. Hasil yang di dapat
User dari laptop satu tidak bisa berkomunikasi dengan laptop dua.

H. Kesimpulan
ACL adalah daftar untuk pengizinan akses yang ada pada sebuah host. Dengan ACL kita bisa memanagement perangkat mana yang bisa mengakses perangkat lain atau tidak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Wednesday, August 24, 2016

Konfigurasi Routing RIP V2 di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrain

Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini kita akan melakukan routing dinamic, yaitu routing  RIP V2. Sebelum melakukan konfigurasi sebaiknya kita cari tahu dulu apa itu routing, cisco dan rip.
 
A. Pengertian
Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya ,melalui sebuah proses yang disebut dengan routing. Proses routing terjadi pada OSI lapisan ke 3 yaitu lapisan Network.
Atau lebih jelasnya router berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari jaringan satu kejaringan yang lain.
Proses routing dibagi menjadi 2 yaitu :
-Routing static adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang disetting secara manual oleh para administrator.
- Routing Dynamic adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis , dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antar router lainnya. Atau lebih mudahnya tujuan routing akan secara otomatis terdaftar di tabel routing tanpa disetting manual oleh administrator.
Cisco adalah perusahaan yang memproduksi berbagai alat- alat jaringan. Sedangkan Cisco Packet Tracer adalah software virtualisasi dengan peralatan dari Cisco itu sendiri.
RIP (Routing Information Protocol) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam karingan LAN  dan WAN. Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protokol(IGP). Protokol ini menggunaka algoritma Distance-Vendor Routing.
B. Latar Belakang
Hal yang melatar belakangi kegiatan ini adalah Pekerjaan yang dilakukan disatu perusahaan namun berbeda jaringan dikarenakan tempat kerja yang berlainan gedung. Tetapi karyawan dari gedung satu ke gedung satunya menginginkan untuk tetap dapat berkomunikasi walaupun berbeda jaringan, Maka router inilah yang dapat menyatukan kedua jaringan tersebut sehingga dapat saling berkomunikasi dan bertukar data.

C. Tujuan
Tujuan dari routing static adalah untuk menghubungkan jaringan satu kejaringan lain sehingga dapat memudahkan para karyawan untuk berkomunikasi ataupun bertukar data.

D. Alat dan Bahan
- PC
- Software Cisco Packet Tracer


E. Langkah Kerja
1. Buat topologi seperti ini


2. Lakukan konfigurasi pada setiap Router, saya hanya kasih satu contoh yang lain konfigurasi sendiri tinggal mengganti IP. Mandiri yaahh... ;)
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 172.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit



3. Konfogurasi Routing RIP V2 nya dengan perintah seperti ini.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#no auto-summary
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 172.168.1.0
Router(config-router)#exit

4. Jika semua sudah dikonfigurasi tingga kita simpan konfigurasinya dengan perintah
Router(config)#do write
Konfigurasi sudah selesai kita tingga konfigurasi clientnya, jangan lupa gatewaymya.

Sekarang ccek dengan mengirim pesan ping antar client.

F. Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Cisco_Systems
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghala
ebook Cisco packet tracer bagian 2.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Routing_Information_Protocol
Materi Training CCNA Nixtrain

G. Hasil yang di DapatKita bisa berkomunikasi dengan clinet meski berbeda network.
 
H. Kesimpulan
Untuk memudahkan para karyawan untuk saling berkomunikasi menggunakan komputernya yang berbeda subnet, maka dapat digunakan router yang disetting routing dinamic rip yang dapat menghubungkan 2 jaringan.
Itu tadi sedikit tutorial dalam melaksanakan konfigurasi router dengan metode routing dinamic rip.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrain

Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini kita akan melaukan konfigurasi Static Routing di Cisco Packet Tracer, tapi sebelum melakukan konfigurasi sebaiknya kita tau dulu apa itu Static Routing.

A. Pengertian
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
Ciri- ciri routing static adalah sebagai berikut :

    Jalur yang dilalui spesifik yang dibuat oleh administrator
    Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh administrator
    Biasanya digunakan untuk skala kecil

Cara kerja routing static adalah :
1. Konfigurasi dilakukan oleh administrator
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing

Pada dasarnya routing static menggunakan perintah sebagai berikut

    #ip route <destination> <subnet mask> <next hop address>

Parameter pada sintag ip route :
- ip route = perintah untuk membuat routing static
- destination = network tujuan yang akan ditambahkan
- subnet mask = subnet mask yangdigunakan pada network
- next hop address = alamat dari router yang meghubungkan antar router/ router tujuan

B. Latar BelakangHal yang melatar belakangi pembuatan routing static ini adalah untuk menghubungkan 2 atau lebih jaringan sehingga dapat saling bertukar informasi meski dengan subnet yang berbeda. mengapa memilih static? karena routing static lebih aman dibandingkan dengan routing dinamic.

C. TujuanTujuan dari hal ini adalah untuk menghubungkan 2 atau lebih jaringan dengan subnet yang berbeda dengan keamanan yang lebih.

D. Alat dan Bahan
- PC
- Cisco Packet Tracer yang siap jalan
E. Langkah Kerja
1. Buka Cisco Packet Tracer nya yaa brooo...
2. Buat topologi seperti dibawah.
Untuk yang masih bingung cara membuat seperti gambar ini bisa dilihat portingan ini Klik Aja
topologi jaringan routing static
3. Konfigurasi IP dari setiap router dengan ketentuan seperti gambar diatas.
konfigurasi fastethernet 0/0
ini sintag dari gambar konfigurasi fastethernet 0/0, siapa tau ada yang males nulis trus pengen copas silahkan.
Router>enable --> masuk ke route
Router#configure --> mengkonfigurasi router 
Router(config)#interface fa 0/0 --> konfigurasi interface fastethernet 0/0 
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 --> memberi ip dan netmask 
Router(config-if)#no shutdown --> mengaktifkan interface
Itu salah satu contohnya, untuk konfigurai interface lainnya di router lainnya silahkan di coba, saya yakin anda sudah bisa :)
Jika sudah terkonfigurasi semuanya lanjut ke langkah 3

3. Konfigurasi routing nya pada semua router.
Ikuti langkah berikut. Untuk sintagnya pakai yang ada di atas tadi yaa..

Itu contoh untuk konfigurasi router 0. Ketentuan pengisian ip route ada di bawah :
Router 0
Router (config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router (config) # ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router (config) # ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router 1
Router (config) # ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router (config) # ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router 2
Router (config) # ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router (config) # ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router (config) # ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1
4.Konfigurasi IP dari setiap client. Ketentuan ada di gambar topologi yang diatas tadi.
Caranya klik pada PC Client --> tab Desktop --> IP Confiration.

Daftar IP Client :
- PC 0
 IP 192.168.1.2
 Netmask 255.255.255.0
 Gateway 192.168.1.1 --> ip router
- PC 1
 IP 192.168.2.2
 Netmask 255.255.255.0
 Gateway 192.168.2.1 --> ip router
- PC 2
 IP 192.168.3.2
 Netmask 255.255.255.0
 Gateway 192.168.3.1 --> ip router

6. Cek dengan mengirimkan pesan ping ataupun pesan surat. Jika muncul respon failed coba beberapa kali dahulu, Biasanya untuk pertama kali gagal kemudian selanjutnya akan successful.
Itu keterangannya successful artinya pesan dapat terkirim.

F. Referensi 
http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html
EBOOK TUTORIAL BELAJAR PACKET TRACER.pdf
Ebook Ardes Setiawan Nixtrain

G. Hasil yang di Dapat
Kita bisa terhubung ke client dengan network yang berbeda
 
H. Kesimpulan
Routing static sangat berguna untuk menyatukan jaringan yang berbeda subnet sehingga dapat bertukar data dan berkomunikasi secara aman. Routing static tentu lebih aman dibanding dengan routing dinamic karena tabel routing dimasukan secara manual oleh administrator.

Sekian tutorial dari saya, jika mengikuti tutorial diatas insyaallah berhasil. kalo tetep gagal berarti tutorial saya salah :D
Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Konfigurasi Etherchannel di Cisco Packet Tracer||Training CCNA Nixtrain

Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini kita akan mengkonfigurasi Etherchannel di Cisco Packet Tracer, sebelum melakukan komfigurasi sebaiknya kita mengerti dahulu apa itu etherchannel.

A. Pengertian
EtherChannel adalah port agregasi link teknologi atau port-channel arsitektur yang digunakan terutama pada Cisco switch . Hal ini memungkinkan pengelompokan beberapa fisik Ethernet link untuk membuat satu link Ethernet logis untuk tujuan memberikan toleransi kesalahan dan kecepatan tinggi link antara switch, router dan server.

B. Latar Belakang
Dalam suatu jaringan sering terjadi masalah pada media transmisinya, sehingga perlu perawatan yang lebih. Daripada harus melakukan perawatan atau pengecekan, kita bisa menggunakan Etherchannel untuk membuat jalur cadangan apabila jalur utama bermasalah.

C. Tujuan
- Membuat jalur data yang memiliki bandwith yang lebih besar
- Membuat pengalihan jalur apabila jalur utama mengalami masalah

D. Alat dan Bahan
- PC
- Software Cisco Packet Tracer

E. Langkah Kerja
1. Buat topologi seperti ini.


2. Konfigurasi router 1 dengan mode desirable dan router 2 sebagai auto, sebelum konfigurasi ini jangan lupa konfigurasi IP addressnya terlebih dahulu.

Untuk router 1 
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#int range fa0/1-2
Switch(config-if-range)# channel-group 1 mode desirable
Switch(config-if-range)#exit

Untuk router 2
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#int range fa0/1-3
Switch(config-if-range)# channel-group 1 mode desirable
Switch(config-if-range)#exit
 3. Kita satukan kedua switch dengan mode trunk, lakukan konfigurasi pada kedua router.
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#interface port-channel 1
Switch(config-if)#switch mode trunk

4. Simpan konfigurasinya 
Switch(config-if)#do write










atau bisa juga menggunakan
Switch(config-if)#end
Switch#write 

Konfigurasi sudah selesai.

F. Referensi
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/EtherChannel&prev=search
Ebook Ardes Setiawan Nixtrain

G. Hasil yang di Dapat
Kita mempunyai jalur cadangan dana memiliki jalur data yang lebih besar

H. Kesimpulan
Etherchannel difungsikan untuk membuat jalur data yang lebih besar dan membuat cadangan jalur apabila jalur utama bermasalah

Konfigurasi Switch Virtual Trunking Protocol (VTP) di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrain

Assalamualaikum Wr. Wb.
Saat ini kita akan melakukan Konfigurasi Switch Virtual Trunking Protocol (VTP) di Cisco Packet Tracer, sebelum melakukan konfigurasi sebaiknya kita mengerti dulu menganai hal itu.

A. Pengertian
VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

B.Latar Belakang
Apabila kita yang selaku administrator sebuah jaringan memiliki client yang amat banyak harus mensetting vlan ke semua switch client satu persatu maka tidak memungkinkan, kalo memungkinkan pun kita harus kerja ekstra keras. Oleh karena itu VTP ini memudahkan adminstrator dalam memanagement vlan karena tinggal mensetting server maka client otomatis membuat vlan juga.

C. Tujuan
Mengkonfigurasi vlan di client melalui server

D. Alat dan Bahan
- PC
- Software Cisco Packet Tracer

E. Langkah Kerja
1. Buat topologi seperti ini

2. Konfigurasi hostname dari setiap Switch
Switch 1 kita beri nama Server
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname server
server(config)#exit
Switch 2 beri nama Transparent
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname transparent
transparent(config)#exit
 Switch 3 beri nama Client
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname client
client(config)#exit
 3. Setelah itu kita konfigurasi vtp disetiap switch kita, mulai dari server, transparent dan client
Switch Server
server>enable
server#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
server(config)#vtp domain fahmi.net
Changing VTP domain name from NULL to fahmi.net
server(config)#vtp password fahmidwi
Setting device VLAN database password to fahmidwi
server(config)#vtp mode server
Device mode already VTP SERVER.
server(config)#exit
server#
Switch Transparent
transparent>enable
transparent#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
transparent(config)#vtp domain fahmi.net
Changing VTP domain name from NULL to fahmi.net
transparent(config)#vtp password fahmidwi
Setting device VLAN database password to fahmidwi
transparent(config)#vtp mode transparent
Setting device to VTP TRANSPARENT mode.
transparent(config)#exit
transparent#
Switch Client
client>enable
client#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
client(config)#vtp domain fahmi.net
Changing VTP domain name from NULL to fahmi.net
client(config)#vtp password fahmidwi
Setting device VLAN database password to fahmidwi
client(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode.
client(config)#exit
client#
 4. Kita hubungkan ke tiga switch dengan menggunakan trunking.
Switch server
server>enable
server#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
server(config)#interface fa 0/1
server(config-if)#switchport mode trunk
server(config-if)#exit
Switch Transparent
transparent>enable
transparent#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
transparent(config)#interface fa 0/1
transparent(config-if)#switchport mode trunk
transparent(config-if)#exit
transparent(config)#interface fa 0/2
transparent(config-if)#switchport mode trunk
transparent(config-if)#exit
transparent(config)#
 Switch Client
client>enable
client#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
client(config)#interface fa 0/1
client(config-if)#switchport mode trunk
client(config-if)#exit
 5. Kita cek dengan memberikan VLAN pada semua switch. Ada beberapa hal yang menjadi tolakan keberhasilan, antara lain :
- Jika membuat vlan di server, maka client juga terkonfigurasi vlan yang dibuat di server
- Jika membuat vlan di Transparent, maka server dan client tidak terkonfigurasi.
- Untuk client tidak bisa dikonfigurasi vlannya
server>enable
server#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
server(config)#vlan 10
server(config-vlan)#name TKJ
server(config-vlan)#exit
server(config)#vlan 20
server(config-vlan)#name RPL
server(config-vlan)#exit
Hasilnya
Server
 Client

F. Referensi
Materi Training CCNA Nixtrain Ardes Setiawan

G. Hasil yang di Dapat
Client akan secara otomatis terkonfigurasi vlan sesuai vlan dari server

H. Kesimpulan 
VTP adalah sebuah protokol yang memudahkan admin jaringan dalam memanagement jaringannya, karena hanya dengan mengkonfigurasi vlan di server maka client otomatis akan terkonfigurasi

Sekian dari saya, hanya itu yang bisa saya share.
Wassalamualaikum Wr.Wb